Harga Emas Awal Juni 2025 Naik Lagi: Potensi Serok Saat di Bawah Rp1,9 Juta

harga-emas-prediksi-juni-2025-Rp-1,9-juta-antam-galeri24-pegadaian


HargaTerkini.id - Harga emas Antam dan Pegadaian mengalami tren peningkatan selama tiga hari pertama Juni 2025, seiring memanasnya gejolak geopolitik dan ketidakpastian kondisi ekonomi global.

Harga beli emas Pegadaian memulai Juni 2025 di level Rp18.230 per 0,01 gram, lantas naik ke Rp18.380 pada 2 Juni dan berlanjut ke Rp18.690 pada 3 Juni. Sementara harga jual terbarunya Rp18.030 per 0,01 gram.

Artinya, harga beli saat ini masih lebih rendah ketimbang puncak lonjakan emas pada dua bulan belakangan, tepatnya pada 22 April 2025, di mana harga jualnya tembus Rp19.110 per 0,01 gram, dengan harga belinya saat itu Rp19.710 per 0,01 gram.

Tren kenaikan ini membuat harga emas Galeri24 Pegadaian tembus Rp1.918.000 per 1 gram pada 3 Juni 2025. Kembali ke level di atas Rp1,9 juta sejak awal Mei 2025.

Segendang sepenarian, harga emas Antam di butik resmi tembus Rp1.940.000 per 1 gram pada 3 Juni 2025, naik Rp35.000 dari sebelumnya Rp1.905.000.

Sementara untuk pembelian di Galeri24 Pegadaian, harga emas Antam 1 gram senilai Rp1.995.000 dan UBS 1 gram senilai Rp1.944.000.

Potensi Serok Saat Landai

Berdasarkan analisis Managing Director GoldSilver Central, Singapore, Brian Lan dilansir dari Reuters, harga emas sebenarnya masih bergerak landai di tengah berbagai ketidakpastian.

Sentimen utamanya, karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diramalkan akan mengadakan pertemuan pada minggu ini, berdasarkan kabar dari Gedung Putih pada hari Senin lalu.

Sekadar info, hari itu merupakan ungkapan keras Trump kepada China soal 'violating an agreement' untuk mengembalikan rezim tarif dan perang dagang. Tak heran kalau harga emas mulai naik lagi saat itu juga.

"Dolar AS mulai memasuki masa pemulihan, dan tren penurunan harga emas sebenarnya masih ada pada masa-masa ini," ungkapnya, dikutip Selasa (3/6).

Adapun, tarif AS untuk impor besi dan aluminium akan meningkat 50% pada hari Rabu besok, seiring dengan batas waktu negara-negara pengekspor untuk mengajukan negosiasi.

Sementara itu, perang Rusia dengan Ukraina mengarah ke babak baru seiring momentum pembicaraan damai. Belum jelas hasilnya, tapi fokus keduanya kali ini adalah mengembalikan tentara yang terluka dan potensi mengembalikan aktivitas ekonomi strategis seperti aliran pipa gas.


Komentar

Lebih baru Lebih lama